Program Kerja KKN UNDIP Sosialisasikan Bahaya Pinjaman Online di Desa Brojol, Kecamatan Miri
Sragen, 25 Januari 2025 — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar program edukasi kepada masyarakat Desa Brojol, Kecamatan Miri, tentang bahaya dan risiko pinjaman online (pinjol). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada warga mengenai dampak negatif dari pinjaman online yang tidak terkontrol, serta pentingnya berhati-hati dalam memilih layanan keuangan digital.
Kegiatan yang dilaksanakan di balai desa pada tanggal 25 Januari 2025 ini dihadiri oleh puluhan warga, terutama mereka yang lebih rentan terhadap godaan kemudahan yang ditawarkan oleh pinjaman online. Mahasiswa KKN UNDIP mengemas materi edukasi ini dalam bentuk penyuluhan yang interaktif, dengan tujuan agar masyarakat lebih memahami bahaya tersembunyi yang sering kali tidak disadari oleh peminjam.
"Pinjaman online memang menawarkan kemudahan, tetapi sering kali disertai dengan bunga tinggi dan biaya tambahan yang tidak transparan. Banyak masyarakat yang tidak tahu bahwa beberapa layanan pinjaman ini tidak terdaftar di OJK dan bahkan bisa mengancam stabilitas keuangan pribadi," kata Dida Hutomo, salah satu anggota kelompok KKN UNDIP yang memimpin acara.
Dalam penyuluhan tersebut, mahasiswa KKN juga memberikan penjelasan tentang ciri-ciri pinjaman online ilegal, serta cara mengidentifikasi pinjaman online yang aman dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Para warga diajak untuk lebih cermat dalam memeriksa legalitas platform pinjaman sebelum memutuskan untuk mengajukan pinjaman.
Salah seorang peserta penyuluhan, Ngadiman, mengaku sering merasa terdesak oleh berbagai kebutuhan mendesak dan akhirnya tergoda untuk meminjam uang secara online. Namun setelah mengikuti penyuluhan, Ngadkman mengaku lebih paham tentang bahaya yang mengancam jika pinjaman tersebut tidak diawasi dengan baik. "Sebelumnya saya tidak tahu kalau banyak pinjaman online yang bisa menjerat kita dengan bunga tinggi dan denda yang besar. Sekarang saya jadi lebih berhati-hati," ungkap Ngadiman.
Selain penyuluhan, mahasiswa KKN juga memberikan alternatif solusi keuangan yang lebih aman, seperti pinjaman dari lembaga yang terdaftar di OJK atau menggunakan program bantuan pemerintah yang lebih terpercaya. Mereka juga membagikan brosur yang memuat informasi tentang layanan pinjaman online yang sah dan cara melaporkan jika terjebak dalam pinjaman ilegal.
Kepala Desa Brojol, Bapak Aziz Purnomo, menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN UNDIP. "Kami sangat berterima kasih atas inisiatif ini. Pinjaman online memang menjadi masalah yang semakin mengkhawatirkan di kalangan masyarakat desa. Dengan adanya penyuluhan ini, masyarakat kami lebih sadar akan risiko yang bisa ditimbulkan dan bagaimana cara menghindarinya," ujar Aziz.
Program KKN UNDIP ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kehati-hatian dalam bertransaksi keuangan, terutama di era digital yang serba cepat. Melalui penyuluhan ini, diharapkan warga Desa Brojol akan lebih bijak dalam mengelola keuangan dan menghindari jebakan pinjaman online yang merugikan.
Sragen, 25 Januari 2025 — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar program edukasi kepada masyarakat Desa Brojol, Kecamatan Miri, tentang bahaya dan risiko pinjaman online (pinjol). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada warga mengenai dampak negatif dari pinjaman online yang tidak terkontrol, serta pentingnya berhati-hati dalam memilih layanan keuangan digital.
Kegiatan yang dilaksanakan di balai desa pada tanggal 25 Januari 2025 ini dihadiri oleh puluhan warga, terutama mereka yang lebih rentan terhadap godaan kemudahan yang ditawarkan oleh pinjaman online. Mahasiswa KKN UNDIP mengemas materi edukasi ini dalam bentuk penyuluhan yang interaktif, dengan tujuan agar masyarakat lebih memahami bahaya tersembunyi yang sering kali tidak disadari oleh peminjam.
"Pinjaman online memang menawarkan kemudahan, tetapi sering kali disertai dengan bunga tinggi dan biaya tambahan yang tidak transparan. Banyak masyarakat yang tidak tahu bahwa beberapa layanan pinjaman ini tidak terdaftar di OJK dan bahkan bisa mengancam stabilitas keuangan pribadi," kata Dida Hutomo, salah satu anggota kelompok KKN UNDIP yang memimpin acara.
Dalam penyuluhan tersebut, mahasiswa KKN juga memberikan penjelasan tentang ciri-ciri pinjaman online ilegal, serta cara mengidentifikasi pinjaman online yang aman dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Para warga diajak untuk lebih cermat dalam memeriksa legalitas platform pinjaman sebelum memutuskan untuk mengajukan pinjaman.
Salah seorang peserta penyuluhan, Ngadiman, mengaku sering merasa terdesak oleh berbagai kebutuhan mendesak dan akhirnya tergoda untuk meminjam uang secara online. Namun setelah mengikuti penyuluhan, Ngadkman mengaku lebih paham tentang bahaya yang mengancam jika pinjaman tersebut tidak diawasi dengan baik. "Sebelumnya saya tidak tahu kalau banyak pinjaman online yang bisa menjerat kita dengan bunga tinggi dan denda yang besar. Sekarang saya jadi lebih berhati-hati," ungkap Ngadiman.
Selain penyuluhan, mahasiswa KKN juga memberikan alternatif solusi keuangan yang lebih aman, seperti pinjaman dari lembaga yang terdaftar di OJK atau menggunakan program bantuan pemerintah yang lebih terpercaya. Mereka juga membagikan brosur yang memuat informasi tentang layanan pinjaman online yang sah dan cara melaporkan jika terjebak dalam pinjaman ilegal.
Kepala Desa Brojol, Bapak Aziz Purnomo, menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN UNDIP. "Kami sangat berterima kasih atas inisiatif ini. Pinjaman online memang menjadi masalah yang semakin mengkhawatirkan di kalangan masyarakat desa. Dengan adanya penyuluhan ini, masyarakat kami lebih sadar akan risiko yang bisa ditimbulkan dan bagaimana cara menghindarinya," ujar Aziz.
Program KKN UNDIP ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kehati-hatian dalam bertransaksi keuangan, terutama di era digital yang serba cepat. Melalui penyuluhan ini, diharapkan warga Desa Brojol akan lebih bijak dalam mengelola keuangan dan menghindari jebakan pinjaman online yang merugikan.