Sragen, 22 Januari 2025 — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar program edukasi mengenai Anti Bullying di SDN 1 Brojol, Desa Brojol, Kecamatan Miri. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kedamaian, saling menghargai, serta pentingnya menjaga keharmonisan dalam berinteraksi di lingkungan sekolah.
Dalam program yang berlangsung, mahasiswa KKN UNDIP memfokuskan materi mereka pada pengertian bullying, dampaknya bagi korban, dan bagaimana cara mencegahnya di sekolah. Melalui pendekatan yang menyenangkan, para siswa di SDN 1 Brojol diajak untuk lebih peduli terhadap perilaku bullying, baik secara langsung maupun melalui media sosial.
"Bullying bukan hanya tentang tindakan fisik, tetapi juga bisa berupa penghinaan, ejekan, atau tindakan lainnya yang bisa menyakiti perasaan orang lain. Tujuan kami adalah untuk membuat anak-anak lebih peka terhadap pentingnya saling menghargai teman-temannya," ujar Dida Hutomo, salah satu anggota kelompok KKN Tim 1 UNDIP.
Kegiatan ini dimulai dengan pemutaran video edukatif yang menggambarkan dampak buruk bullying terhadap kesehatan mental dan emosional anak-anak. Setelah itu, para mahasiswa KKN UNDIP mengadakan diskusi interaktif dengan para siswa untuk menggali pemahaman mereka tentang bullying serta memberikan contoh-contoh konkret yang bisa mereka temui di kehidupan sehari-hari.
Tak hanya itu, para siswa juga diajak untuk membuat poster-poster kreatif bertema "Stop Bullying" yang kemudian dipajang di berbagai sudut sekolah. Dengan cara ini, diharapkan pesan anti-bullying dapat terus disebarluaskan di kalangan siswa dan menciptakan budaya positif di sekolah tersebut.
Salah seorang siswa, Dega (11 tahun), mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. "Saya tidak tahu kalau tindakan seperti mengolok-olok teman itu bisa membuat orang lain sedih. Sekarang saya jadi lebih berhati-hati dan ingin membantu teman yang merasa terintimidasi," kata Dega.
Kepala SDN 1 Brojol, Bapak Adnan, juga memberikan apresiasi terhadap program KKN UNDIP ini. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk diterapkan sejak dini, mengingat bullying sering kali terjadi tanpa disadari, bahkan di kalangan anak-anak. "Kami sangat mendukung program ini karena bisa membantu menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh siswa," ungkap Adnan.
Program kerja KKN Tim 1 UNDIP ini diharapkan bisa memberi dampak positif yang berkelanjutan di SDN 1 Brojol, serta menumbuhkan kesadaran di kalangan siswa dan guru akan pentingnya menciptakan budaya anti-bullying. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang lebih peduli, penuh empati, dan saling mendukung satu sama lain, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
Dengan berakhirnya program ini, mahasiswa KKN UNDIP berharap agar semangat anti-bullying dapat terus diterapkan dan menjadi bagian dari budaya sekolah yang tidak hanya bebas dari kekerasan, tetapi juga penuh dengan kebaikan dan persaudaraan.
Sragen, 22 Januari 2025 — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar program edukasi mengenai Anti Bullying di SDN 1 Brojol, Desa Brojol, Kecamatan Miri. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kedamaian, saling menghargai, serta pentingnya menjaga keharmonisan dalam berinteraksi di lingkungan sekolah.
Dalam program yang berlangsung, mahasiswa KKN UNDIP memfokuskan materi mereka pada pengertian bullying, dampaknya bagi korban, dan bagaimana cara mencegahnya di sekolah. Melalui pendekatan yang menyenangkan, para siswa di SDN 1 Brojol diajak untuk lebih peduli terhadap perilaku bullying, baik secara langsung maupun melalui media sosial.
"Bullying bukan hanya tentang tindakan fisik, tetapi juga bisa berupa penghinaan, ejekan, atau tindakan lainnya yang bisa menyakiti perasaan orang lain. Tujuan kami adalah untuk membuat anak-anak lebih peka terhadap pentingnya saling menghargai teman-temannya," ujar Dida Hutomo, salah satu anggota kelompok KKN Tim 1 UNDIP.
Kegiatan ini dimulai dengan pemutaran video edukatif yang menggambarkan dampak buruk bullying terhadap kesehatan mental dan emosional anak-anak. Setelah itu, para mahasiswa KKN UNDIP mengadakan diskusi interaktif dengan para siswa untuk menggali pemahaman mereka tentang bullying serta memberikan contoh-contoh konkret yang bisa mereka temui di kehidupan sehari-hari.
Tak hanya itu, para siswa juga diajak untuk membuat poster-poster kreatif bertema "Stop Bullying" yang kemudian dipajang di berbagai sudut sekolah. Dengan cara ini, diharapkan pesan anti-bullying dapat terus disebarluaskan di kalangan siswa dan menciptakan budaya positif di sekolah tersebut.
Salah seorang siswa, Dega (11 tahun), mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. "Saya tidak tahu kalau tindakan seperti mengolok-olok teman itu bisa membuat orang lain sedih. Sekarang saya jadi lebih berhati-hati dan ingin membantu teman yang merasa terintimidasi," kata Dega.
Kepala SDN 1 Brojol, Bapak Adnan, juga memberikan apresiasi terhadap program KKN UNDIP ini. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk diterapkan sejak dini, mengingat bullying sering kali terjadi tanpa disadari, bahkan di kalangan anak-anak. "Kami sangat mendukung program ini karena bisa membantu menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh siswa," ungkap Adnan.
Program kerja KKN Tim 1 UNDIP ini diharapkan bisa memberi dampak positif yang berkelanjutan di SDN 1 Brojol, serta menumbuhkan kesadaran di kalangan siswa dan guru akan pentingnya menciptakan budaya anti-bullying. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang lebih peduli, penuh empati, dan saling mendukung satu sama lain, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
Dengan berakhirnya program ini, mahasiswa KKN UNDIP berharap agar semangat anti-bullying dapat terus diterapkan dan menjadi bagian dari budaya sekolah yang tidak hanya bebas dari kekerasan, tetapi juga penuh dengan kebaikan dan persaudaraan.