Pendampingan Pembuatan BMC untuk Rencana Pengadaan UMKM Pupuk Cair Berkelanjutan
Desa Brojol menjadi salah satu lokasi yang dipilih oleh mahasiswa KKN Reguler Tim I Universitas Diponegoro sebagai tempat implementasi program kerja yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan. Salah satu program unggulan yang mereka jalankan adalah pendampingan pembuatan Business Model Canvas (BMC) untuk rencana pengadaan UMKM Pupuk Cair Berkelanjutan berbasis eco enzyme. Program ini diinisiasi sebagai upaya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan limbah organik serta sebagai solusi ekonomi yang inovatif.
Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Brojol ini dihadiri oleh puluhan peserta yang terdiri dari perangkat desa, pkk desa, pelaku usaha lokal, serta kelompok tani. Antusiasme peserta sangat tinggi, mengingat penggunaan eco enzyme sebagai pupuk cair menjadi salah satu inovasi yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian secara ramah lingkungan.
Mahasiswa KKN UNDIP memaparkan konsep dasar Business Model Canvas (BMC) sebagai alat yang dapat membantu masyarakat dalam merancang strategi bisnis mereka. BMC terdiri dari sembilan elemen utama, yaitu segmentasi pelanggan, proposisi nilai, saluran distribusi, hubungan pelanggan, sumber pendapatan, sumber daya utama, aktivitas utama, kemitraan utama, serta struktur biaya. Dengan memahami aspek-aspek ini, masyarakat diharapkan mampu membangun model bisnis yang kokoh dan berkelanjutan.
Selain pemaparan teori, kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi praktik, di mana peserta diajak untuk menyusun model bisnis mereka sendiri dengan bimbingan dari mahasiswa KKN. Dalam sesi ini, peserta dikelompokkan berdasarkan minat dan rencana bisnis yang ingin mereka kembangkan. Diskusi interaktif pun terjadi antara mahasiswa dan warga, sehingga mereka dapat secara langsung mengidentifikasi tantangan serta peluang dalam menjalankan usaha berbasis eco enzyme.
Salah satu mahasiswa KKN UNDIP menyampaikan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah organik, tetapi juga memberikan solusi ekonomi bagi masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya yang tersedia. “Kami berharap program ini dapat membantu masyarakat dalam mengembangkan usaha berbasis lingkungan yang berkelanjutan. Dengan adanya UMKM Pupuk Cair Berkelanjutan, desa ini dapat menjadi contoh dalam pengelolaan limbah organik yang produktif dan bernilai ekonomi,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu peserta yang merupakan anggota kelompok tani setempat mengungkapkan bahwa pendampingan ini sangat bermanfaat bagi mereka, terutama dalam memahami bagaimana cara merancang strategi bisnis yang tepat untuk mengembangkan usaha pupuk cair berbasis eco enzyme. “Kami biasanya hanya menggunakan pupuk kimia, tetapi setelah mengetahui manfaat eco enzyme dan cara mengolahnya, kami tertarik untuk mencoba. Apalagi dengan bimbingan dari mahasiswa, kami jadi lebih paham bagaimana cara menjual dan mengembangkan usaha ini ke depannya,” ujarnya.
Program ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa setempat, yang berharap bahwa inisiatif mahasiswa KKN UNDIP dapat memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat. Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan UMKM Pupuk Cair Berkelanjutan dapat segera terbentuk dan menjadi salah satu solusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih hijau sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat