Desa Brojol Terima Peta Administrasi untuk Mendukung Perencanaan dan Pengelolaan Wilayah
Sragen, Jawa Tengah – Pemerintah Desa Brojol, yang terletak di Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, secara resmi menerima peta administrasi kebayanan dan RT dalam sebuah acara penyerahan simbolis yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Diponegoro. Penyerahan peta ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai batas-batas administrasi wilayah desa, sehingga dapat menjadi acuan dalam berbagai aspek perencanaan dan pengelolaan wilayah.
Peta administrasi yang diserahkan tersebut secara rinci menggambarkan batas-batas kebayanan dan RT yang ada di Desa Brojol. Keberadaan peta ini diharapkan dapat membantu pemerintah desa dalam mengoptimalkan berbagai program pembangunan, memperbaiki tata kelola kependudukan, serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Dengan adanya data spasial yang lebih akurat dan terstruktur, proses administrasi desa diharapkan dapat berjalan lebih efektif, efisien, serta mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat sasaran.
Kepala desa serta perangkat desa menyambut baik inisiatif ini dan mengapresiasi kerja sama yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam pembuatan peta administrasi tersebut. Pemerintah desa menilai bahwa keberadaan peta ini sangat penting dalam mendukung berbagai program desa, baik dalam perencanaan pembangunan infrastruktur, penyusunan kebijakan strategis, maupun dalam pendataan kependudukan yang lebih sistematis.
Salah satu mahasiswa yang terlibat dalam penyusunan peta administrasi ini menyampaikan harapannya bahwa hasil pemetaan yang telah dilakukan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Desa Brojol. Selain itu, upaya ini juga menjadi bentuk kontribusi akademik dari perguruan tinggi dalam membantu desa-desa di Indonesia dalam menyusun perencanaan wilayah yang lebih baik.
Peta administrasi ini nantinya akan digunakan sebagai referensi utama dalam berbagai program pembangunan desa, termasuk dalam penyusunan rencana tata ruang desa, pemetaan potensi wilayah, serta pengelolaan sumber daya desa secara lebih optimal. Pemerintah desa berharap bahwa kerja sama seperti ini dapat terus berlanjut di masa mendatang, sehingga sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah desa dapat semakin kuat dalam mewujudkan pembangunan desa yang lebih terstruktur, berkelanjutan, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.